Senin, 27 Oktober 2025

Cara Membuat Folder Sharing Aman (Secure Mode) di Windows 11 untuk Akses dari Linux (Kubuntu)

🧩 1. Persiapan Folder dan Skrip

  1. Buat folder utama tempat penyimpanan skrip:

    mkdir D:\Scripts
  2. Buat folder yang akan dibagikan (contoh):

    mkdir D:\SharedFiles
  3. Buka Notepad, lalu salin kode berikut:

    param( [Parameter(Mandatory = $true)] [ValidateSet("guest", "secure")] [string]$Mode, [string]$Username, [string]$Password ) # Nama folder dan share $FolderPath = "D:\SharedFiles" $ShareName = "SharedFiles" # Pastikan folder ada if (!(Test-Path $FolderPath)) { New-Item -ItemType Directory -Path $FolderPath | Out-Null } # Hapus share lama (jika ada) if (Get-SmbShare -Name $ShareName -ErrorAction SilentlyContinue) { Remove-SmbShare -Name $ShareName -Force } # Mode secure (pakai username & password) if ($Mode -eq "secure") { if (-not $Username -or -not $Password) { Write-Host "❌ Username dan password wajib diisi untuk mode secure!" -ForegroundColor Red exit } # Buat user lokal baru (jika belum ada) if (-not (Get-LocalUser -Name $Username -ErrorAction SilentlyContinue)) { New-LocalUser -Name $Username -Password (ConvertTo-SecureString $Password -AsPlainText -Force) -FullName "LAN Secure User" -Description "User untuk file sharing LAN" Write-Host "✅ User '$Username' berhasil dibuat." -ForegroundColor Green } else { Write-Host "ℹ️ User '$Username' sudah ada, dilewati." -ForegroundColor Yellow } # Tambahkan hak akses folder ke user icacls $FolderPath /grant "${Username}:(OI)(CI)M" /T | Out-Null # Buat share SMB New-SmbShare -Name $ShareName -Path $FolderPath -FullAccess $Username | Out-Null Write-Host "`n✅ Folder berhasil dishare dalam mode SECURE!" -ForegroundColor Green Write-Host " Folder: $FolderPath" Write-Host " Username: $Username" Write-Host " Password: $Password" Write-Host "`nšŸ“‚ Akses dari Linux: smb://<IP_Windows>/$ShareName" Write-Host "Contoh: smb://10.0.1.247/SharedFiles`n" } else { Write-Host "Mode lain tidak digunakan dalam skrip ini." -ForegroundColor Yellow }
  4. Simpan file dengan nama:

    D:\Scripts\Share-Folder.ps1

⚙️ 2. Jalankan Skrip dengan Mode Secure

  1. Buka PowerShell sebagai Administrator
    (klik kanan Start → Windows Terminal (Admin))

  2. Jalankan perintah berikut:

    D:\Scripts\Share-Folder.ps1 -Mode secure -Username lanuser -Password mypassword
  3. Jika berhasil, kamu akan melihat output seperti ini:

    User 'lanuser' berhasil dibuat. Folder berhasil dishare dalam mode SECURE! Folder: D:\SharedFiles Username: lanuser Password: mypassword šŸ“‚ Akses dari Linux: smb://10.0.1.247/SharedFiles

🧱 3. Pastikan Firewall Windows Mengizinkan SMB

Jalankan di PowerShell (Admin):

Enable-NetFirewallRule -DisplayGroup "File and Printer Sharing"

šŸ’” 4. Cek Status Share

Gunakan:

Get-SmbShare

Output-nya akan menampilkan daftar folder yang sedang dishare, misalnya:

Name Path Description ---- ---- ----------- SharedFiles D:\SharedFiles

Untuk melihat siapa yang sedang terhubung:

Get-SmbSession

🐧 5. Akses dari Kubuntu (Linux)

  1. Buka File Manager (Dolphin)

  2. Tekan Ctrl + L dan ketik:

    smb://10.0.1.247/SharedFiles
  3. Saat diminta login, masukkan:

    • Username: lanuser

    • Password: mypassword

  4. Centang Remember password jika ingin tersimpan.

Jika koneksi berhasil, kamu akan langsung melihat isi folder D:\SharedFiles.


šŸ“¦ 6. (Opsional) Mount Otomatis di Linux

Jika ingin folder langsung ter-mount tiap kali boot:

sudo mkdir /mnt/sharedfiles sudo nano /etc/fstab

Tambahkan baris berikut:

# Shared folder Windows 11 (Secure) //10.0.1.247/SharedFiles /mnt/sharedfiles cifs username=lanuser,password=mypassword,vers=3.0,uid=1000,gid=1000 0 0

Simpan, lalu jalankan:

sudo mount -a

Sekarang folder share akan otomatis muncul di /mnt/sharedfiles.


✅ Hasil Akhir

  • Folder D:\SharedFiles terbuka untuk akses SMB dengan autentikasi.

  • User lanuser digunakan untuk login dari Linux.

  • Semua berjalan aman (tanpa akses guest).

  • Bisa diakses dari Kubuntu via smb://IP-Windows/SharedFiles.


Continue Reading →

Rabu, 08 Oktober 2025

Instalasi Beberapa Aplikasi di Kubuntu

Google Chrome 

Berikan saya cara menginstal google chrome (bukan chromium) di Kubuntu.

Baik šŸ‘ — berikut cara instal Google Chrome (bukan Chromium) di Kubuntu 24.04 (atau versi Ubuntu turunan lainnya) langkah demi langkah.


🧩 Metode 1: Instal lewat Terminal (Direkomendasikan)

  1. Buka Konsole (terminal)
    Tekan Ctrl + Alt + T atau buka menu lalu cari “Konsole”.

  2. Unduh file .deb Google Chrome langsung dari server resmi Google:

    wget https://dl.google.com/linux/direct/google-chrome-stable_current_amd64.deb
  3. Instal file tersebut menggunakan APT:

    sudo apt install ./google-chrome-stable_current_amd64.deb

    šŸ’” APT akan otomatis menangani dependensi yang dibutuhkan.

  4. Selesai. Jalankan Chrome dari menu aplikasi KDE (Alt + Space → ketik "Chrome")
    Atau dari terminal:

    google-chrome-stable

🧰 Metode 2: Tambahkan Repository Resmi Google (agar auto update)

Jika kamu ingin Chrome otomatis update bersama sistem:

  1. Tambahkan key GPG dan repo Google:

    wget -q -O - https://dl.google.com/linux/linux_signing_key.pub | sudo gpg --dearmor -o /usr/share/keyrings/google-linux-signing-key.gpg echo 'deb [arch=amd64 signed-by=/usr/share/keyrings/google-linux-signing-key.gpg] https://dl.google.com/linux/chrome/deb/ stable main' | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/google-chrome.list
  2. Update repositori dan instal:

    sudo apt update sudo apt install google-chrome-stable
  3. Jalankan Chrome:

    google-chrome-stable

🧹 Opsional: Hapus Chromium jika terpasang

Agar tidak bingung antara Chrome dan Chromium:

sudo apt remove chromium-browser --purge

Cek Instalasi

google-chrome-stable --version

Jika muncul seperti:

Google Chrome 129.0.6668.58

maka instalasi sukses šŸŽ‰


Apakah kamu ingin saya bantu buatkan script otomatis (.sh) supaya cukup dijalankan sekali saja untuk instal + setup repo + auto update Chrome di Kubuntu?

Continue Reading →

Optimasi Visual KDE Plasma

 ini adalah lanjutn dari postingan Optimasi Kubuntu di VM

KDE Plasma memang cantik, tapi banyak efeknya memakan CPU/GPU kalau dijalankan di virtual machine. Jadi di tahap ini kita akan:

šŸ”¹ Kurangi efek berat
šŸ”¹ Gunakan backend render yang lebih efisien
šŸ”¹ Kurangi transparansi dan animasi


šŸŖž 1️⃣ Ubah Rendering Backend

Tujuannya:

Gunakan backend yang paling stabil dan ringan untuk VirtualBox.

Langkah manual:

  1. Buka System Settings → Display and Monitor → Compositor

  2. Di bagian Rendering backend, pilih:

    • XRender → paling ringan (rendering di CPU)

    • OpenGL 2.0 → lebih halus kalau 3D Acceleration VirtualBox bekerja dengan baik

  3. Klik Apply, lalu Logout → Login ulang.

šŸ’” Jika kamu melihat tearing atau lag saat resize window, coba tukar antara XRender ↔ OpenGL 2.0 dan lihat mana yang lebih stabil.


2️⃣ Matikan Efek Berat (Blur, Translucency, Animation)

Langkah manual:

  1. System Settings → Workspace Behavior → Desktop Effects

  2. Nonaktifkan efek berikut:

    • Blur

    • Translucency

    • Slide / Fade / Wobbly Windows

    • Background Contrast

    • Magic Lamp / Cube / Cover Switch

  3. Simpan dan tutup.

Efek-efek di atas adalah penyebab utama frame-drop di VM.


šŸŽØ 3️⃣ Gunakan Tema & Style Ringan

  • Global Theme: pilih Breeze Light (hindari yang transparan/blur).

  • Plasma Style: pilih Breeze biasa.

  • Application Style → Window Decorations: pilih Breeze tanpa blur.

  • Icons: Breeze atau Papirus (keduanya efisien).


🧱 4️⃣ Matikan Animasi KDE

Kurangi atau matikan animasi transisi antarmuka:

kwriteconfig5 --file kwinrc --group Compositing --key AnimationSpeed 0 kwriteconfig5 --file kwinrc --group KDE --key AnimationDurationFactor 0

Lalu restart compositor:

qdbus org.kde.KWin /KWin reconfigure

šŸ’¾ 5️⃣ Bersihkan Cache Kompositor Lama

rm -rf ~/.cache/*

Lalu logout–login.


6️⃣ Opsi Otomatis (Script Cepat)

Kalau kamu mau, semua langkah di atas bisa dibuat jadi script mini, misalnya optimize-kde-visual.sh:

#!/bin/bash echo "šŸŽØ Optimasi tampilan KDE Plasma..." # Gunakan XRender (lebih ringan) kwriteconfig5 --file kwinrc --group Compositing --key Backend XRender # Matikan efek berat kwriteconfig5 --file kwinrc --group Plugins --key blurEnabled false kwriteconfig5 --file kwinrc --group Plugins --key contrastEnabled false kwriteconfig5 --file kwinrc --group Plugins --key wobblywindowsEnabled false kwriteconfig5 --file kwinrc --group Plugins --key slideEnabled false # Percepat animasi kwriteconfig5 --file kwinrc --group Compositing --key AnimationSpeed 0 kwriteconfig5 --file kwinrc --group KDE --key AnimationDurationFactor 0 # Terapkan perubahan qdbus org.kde.KWin /KWin reconfigure echo "✅ Selesai! Logout dan login kembali untuk melihat efeknya."

Jalankan seperti sebelumnya:

chmod +x optimize-kde-visual.sh ./optimize-kde-visual.sh

šŸš€ Hasil yang Akan Terasa

Setelah reboot/logout:

  • Start menu & window switching lebih cepat

  • Animasi nyaris instan

  • CPU usage di idle lebih rendah

  • Respons saat resize/move window lebih halus


Apakah kamu mau saya tambahkan satu langkah opsional di tahap 2 ini untuk mengatur compositor agar auto-restart hanya saat GPU support aktif (supaya tidak error jika VirtualBox 3D kadang gagal load)? Itu bisa menambah stabilitas lagi.

Continue Reading →

Optimasi Kubuntu di VM

Saya menginstal Kubuntu 24.04 (KDE Plasma) di virtual box. Spesifikasi host nya adalah Intel core i5 8350U (4 Core/8 Thread) RAM 16GB DDR4. saya berikan alokasi untuk Kubuntu 2 Core/4 Thread Dan 6GB RAM. Berikan saya tips untuk mempercepat lagi Performa Kubuntu tersebut

Bagus banget — setting kamu untuk Kubuntu 24.04 di VirtualBox sudah cukup ideal secara dasar (2 core, 6GB RAM di host i5-8350U dengan 16GB total). Tapi masih ada banyak tweak tambahan supaya performanya lebih cepat, terutama di KDE Plasma yang terkenal agak berat di grafis.
Berikut tips-tips lengkapnya, saya bagi jadi 4 bagian:


🧩 1. Pengaturan di VirtualBox (Host-side tuning)

šŸ”¹ CPU & RAM

  • Pastikan Virtualization (VT-x / AMD-V) aktif di BIOS.

  • Enable I/O APIC di pengaturan VM → System → Motherboard.

  • Enable PAE/NX di System → Processor.

  • Processor tab → aktifkan Enable Nested VT-x/AMD-V.

  • ✅ Pastikan “Execution Cap” diset ke 100% (jangan dibatasi).

šŸ”¹ Display

  • Di Display → Screen:

    • Naikkan Video Memory ke maksimum (128 MB).

    • Aktifkan 3D Acceleration (sangat penting untuk KDE Plasma).

    • Matikan “Scale Factor” (gunakan 100%) untuk menghindari lag rendering.

šŸ”¹ Storage

  • Aktifkan Host I/O Cache di pengaturan disk.

  • Gunakan VMDK atau VDI dengan mode "Fixed Size" (lebih cepat dibanding Dynamic).

  • Jika storage-nya di SSD, pastikan host sudah mengaktifkan TRIM support (fstrim).


⚙️ 2. Optimasi di Kubuntu (Guest-side tuning)

šŸ”¹ Gunakan Mode Startup Minimal

Matikan service yang tidak dibutuhkan:

sudo systemctl disable bluetooth.service sudo systemctl disable cups.service sudo systemctl disable avahi-daemon.service

(kecuali kamu butuh printer atau sharing jaringan mDNS)

šŸ”¹ Gunakan Theme dan Effect Ringan

  • Di System Settings → Appearance → Global Theme, pilih Breeze (Light) biasa, bukan yang blur.

  • Di System Settings → Display → Compositor, ubah:

    • Rendering backend: XRender (lebih ringan daripada OpenGL, walau efek sedikit berkurang).

    • Matikan efek Blur, Transparency, dan Animations jika tidak penting.

šŸ”¹ Batasi Background Process

  • Di System Monitor, matikan baloo file indexer (sering bikin lag):

    balooctl disable
  • Matikan akonadi jika tidak pakai email/calendar KDE:

    akonadictl stop

šŸ”¹ Kurangi Swap Usage

Buka /etc/sysctl.conf dan tambahkan di bawah:

vm.swappiness=10

Lalu jalankan:

sudo sysctl -p

šŸ”¹ Gunakan I/O Scheduler yang lebih cepat:

Cek disk yang digunakan (misal /dev/sda) lalu:

cat /sys/block/sda/queue/scheduler

Jika bisa, pilih mq-deadline atau none untuk VM.


🧠 3. Gunakan VirtualBox Guest Additions Terbaru

Jalankan di terminal Kubuntu:

sudo apt install build-essential dkms linux-headers-$(uname -r) sudo VBoxLinuxAdditions.run

Ini memperbaiki integrasi grafik, clipboard, resolusi dinamis, dan performa rendering.

Setelah itu reboot VM dan cek:

lsmod | grep vbox

Jika muncul vboxguest dan vboxvideo, berarti sukses.


šŸš€ 4. Tips tambahan (opsional tapi efektif)

  • Gunakan Kernel generic yang lebih ringan:

    sudo apt install linux-generic

    (hindari lowlatency kernel kecuali untuk audio editing)

  • Gunakan ZRAM agar RAM 6GB kamu lebih efisien:

    sudo apt install zram-tools sudo systemctl enable --now zram-config
  • Gunakan browser ringan, misalnya:

    • Falkon (built-in KDE)

    • Firefox ESR atau Brave (dengan sedikit ekstensi)

  • Matikan update otomatis:

    sudo systemctl disable apt-daily.service apt-daily-upgrade.service

šŸ”§ Ringkasan Rekomendasi Utama:

KomponenRekomendasi
CPU        2–3 core, VT-x aktif
RAM    6GB (pas)
GPU    3D Acceleration aktif, 128MB VRAM
Display        XRender (atau OpenGL 2.0 jika stabil)
Service    Matikan Baloo, Akonadi, Bluetooth
File Index    Disable
Swap    Swappiness 10
Guest Additions    Terbaru & aktif
Theme    Breeze Light tanpa blur

Kalau kamu mau, saya bisa bantu buatkan script otomatis (.sh) yang menjalankan semua optimasi di atas sekaligus dalam satu kali klik di Kubuntu-mu.
Apakah kamu ingin saya buatkan?

Silahkan

Mantap! šŸ’Ŗ Ini langkah yang bagus — pakai script otomatis (.sh) akan mempercepat semua proses optimasi Kubuntu kamu di VirtualBox (KDE Plasma).
Script ini akan melakukan semua tweak ringan dan aman, tanpa menghapus komponen penting sistem.


⚙️ Script: optimize-kubuntu-vbox.sh

Berikut isi lengkapnya šŸ‘‡

#!/bin/bash # ============================================================ # Script: optimize-kubuntu-vbox.sh # Tujuan: Optimasi performa Kubuntu di VirtualBox (KDE Plasma) # Pembuat: ChatGPT (disesuaikan untuk Intel i5 host, 6GB RAM guest) # ============================================================ echo "šŸ› ️ Memulai optimasi Kubuntu di VirtualBox..." # 1️⃣ Update & install tools penting echo "šŸ“¦ Memperbarui sistem dan menginstal paket penting..." sudo apt update -y sudo apt install -y build-essential dkms linux-headers-$(uname -r) \ zram-tools preload cpufrequtils # 2️⃣ Aktifkan ZRAM (kompresi RAM) echo "🧠 Mengaktifkan ZRAM untuk efisiensi RAM..." sudo systemctl enable --now zram-config # 3️⃣ Nonaktifkan service yang tidak penting echo "šŸ”§ Menonaktifkan service yang tidak diperlukan..." sudo systemctl disable bluetooth.service sudo systemctl disable cups.service sudo systemctl disable avahi-daemon.service sudo systemctl disable apt-daily.service apt-daily-upgrade.service # 4️⃣ Nonaktifkan indexer & akonadi (ringan di CPU/disk) echo "šŸ“ Mematikan file indexer dan Akonadi..." balooctl disable akonadictl stop sudo systemctl --user disable plasma-baloorunner.service 2>/dev/null # 5️⃣ Kurangi swappiness agar swap jarang dipakai echo "⚙️ Mengatur swappiness menjadi 10..." sudo bash -c 'echo "vm.swappiness=10" >> /etc/sysctl.conf' sudo sysctl -p # 6️⃣ Optimasi I/O Scheduler echo "šŸ’½ Mengubah I/O scheduler (jika didukung)..." for dev in /sys/block/sd*/queue/scheduler; do echo "mq-deadline" | sudo tee $dev >/dev/null 2>&1 done # 7️⃣ Aktifkan Preload agar aplikasi sering digunakan lebih cepat dibuka echo "⚡ Mengaktifkan preload service..." sudo systemctl enable --now preload # 8️⃣ Tampilkan status hasil optimasi echo echo "✅ Optimasi selesai!" echo "šŸ’” Saran tambahan:" echo " - Pastikan 3D Acceleration & 128MB VRAM aktif di VirtualBox." echo " - Gunakan tema Breeze Light tanpa efek blur." echo " - Pastikan Guest Additions sudah terpasang dengan benar." echo echo "Untuk hasil maksimal, reboot sistem sekarang." echo "Reboot sekarang? (y/n)" read jawab if [[ "$jawab" == "y" || "$jawab" == "Y" ]]; then sudo reboot else echo "⏸️ Baik, reboot nanti saja. Optimasi sudah selesai." fi

🧩 Cara Pakai

  1. Buka Kubuntu Terminal.

  2. Buat file baru:

    nano optimize-kubuntu-vbox.sh
  3. Paste seluruh isi script di atas.

  4. Simpan: tekan CTRL + O, lalu ENTER, keluar dengan CTRL + X.

  5. Jadikan file bisa dieksekusi:

    chmod +x optimize-kubuntu-vbox.sh
  6. Jalankan script:

    ./optimize-kubuntu-vbox.sh

Script akan otomatis melakukan optimasi step-by-step, dan menanyakan apakah kamu ingin reboot setelah selesai.


šŸ’” Catatan Tambahan

  • Script ini tidak menghapus fitur penting KDE, hanya menonaktifkan servis yang jarang digunakan di VirtualBox.

  • Jika kamu pakai printer atau Bluetooth, kamu bisa aktifkan lagi dengan:

    sudo systemctl enable bluetooth.service sudo systemctl start bluetooth.service

Apakah kamu ingin saya tambahkan juga bagian khusus untuk mengatur compositor KDE (misal otomatis ganti ke XRender dan matikan efek blur/animasi)? Itu bisa dimasukkan ke script ini juga supaya tampilannya lebih ringan.




Baiklah Mari kita bahasa bertahap. Pertama apa hubungan scale factor dengan rendering lag, Dan saya sudah terlajur menggunakan tipe dynamic allocation, apakah Masih bisa diubah?

Sip — bahas dua poin sekaligus ya: scale factor ↔ lag, lalu ubah dynamic→fixed. Saya jelaskan singkat, praktis, dan beri langkah yang bisa langsung kamu pakai.

1) Hubungan scale factor dengan rendering lag

Intinya: setiap kali layar di-scale (apalagi fractional/non-integer, mis. 125% / 150%), ada pekerjaan ekstra untuk men-render dan me-resize buffer gambar. Itu bisa menambah beban CPU/GPU dan membuat tampilan tersendat.

Kenapa bisa lag:

  • VirtualBox/host harus mengubah ukuran (resample) framebuffer tamu jadi ukuran jendela — ini memakan CPU jika tidak dipercepat oleh GPU.

  • Fractional scaling (125%, 150%) memerlukan interpolasi pixel yang lebih mahal dibanding integer scaling (100%, 200%).

  • KDE Plasma kadang membuat offscreen buffer lebih besar saat memakai global scale fractional — compositor harus menggambar lebih banyak pixel lalu men-downscale, jadi lebih berat.

  • Jika 3D acceleration tidak tersedia/bermasalah, tugas scaling jatuh ke CPU → lebih lag.

Praktis:

  • Usahakan VirtualBox Scale = 100% (View → Virtual Screen → Scale).

  • Di KDE: kalau bisa pakai Global Scale 100%; kalau butuh scaling, lebih baik pakai integer (200%) daripada 125/150.

  • Alternatif ringan: turunkan resolusi guest (mis. 1920→1366) daripada menggunakan fractional scale.

  • Jika kamu aktifkan 3D Acceleration + Guest Additions dan sistem stabil, gunakan OpenGL di compositor supaya scaling dan komposit bisa dipercepat GPU.

2) Sudah pakai dynamic allocation — bisa diubah? (ya, bisa)

Kamu bisa mengonversi disk virtual dynamic menjadi fixed. Dua cara umum:

A. GUI (VirtualBox) — copy → fixed

  1. Matikan VM.

  2. VirtualBox → FileVirtual Media Manager (atau File → Virtual Media Manager).

  3. Pilih disk .vdi VM kamu → klik Copy.

  4. Pilih format VDI dan opsi Fixed size (atau "Preallocated") saat dialog copy muncul.

  5. Setelah copy selesai, buka Settings → Storage pada VM, lepaskan (remove) disk lama, lalu attach disk hasil copy (fixed).

  6. Hapus disk lama kalau sudah yakin.

B. CLI (VBoxManage) — contoh (Linux/macOS/Windows PowerShell)

  • Lihat daftar disk untuk menemukan path file:

VBoxManage list hdds
  • Clone ke fixed:

VBoxManage clonemedium --format VDI --variant Fixed "/path/to/old.vdi" "/path/to/new_fixed.vdi"

(atau beberapa versi VirtualBox juga menerima VBoxManage clonehd "/old.vdi" "/new.vdi" --variant Fixed)

  • Setelah clone sukses, di GUI attach new_fixed.vdi ke VM (atau pakai VBoxManage storageattach), lalu remove yang lama.

Poin penting sebelum melakukan:

  • Pastikan VM mati saat mengubah/men-clone disk.

  • Kamu perlu ruang kosong di host setidaknya sebesar ukuran final disk fixed (misal vdi 50GB → perlu ~50GB kosong).

  • Konversi akan membuat file baru; performance gain biasanya modest — fixed membantu I/O konsistensi tetapi bukan solusi ajaib untuk semua masalah. Jika bottleneck utamanya CPU/grafis (rendering, scaling), memperbaiki VRAM/3D/kompositor lebih berdampak.

  • Backup dulu bila perlu.


Rekomendasi cepat untuk kamu sekarang

  • Set VirtualBox Scale ke 100%.

  • Di VM: Set KDE Global Scale ke 100% atau gunakan integer scale bila perlu.

  • Naikkan Video Memory ke 128MB dan aktifkan 3D Acceleration, lalu pasang Guest Additions (kalau belum).

  • Kalau mau disk lebih predictable I/O dan punya ruang host, clone ke fixed dengan salah satu cara di atas.

Mau saya tuliskan langkah tepat untuk host OS kamu (contoh perintah path di Linux vs Windows), atau langsung kasihkan perintah VBoxManage yang sesuai dengan nama VM/diskmu?

You said:
Laptop saya beresolusi 1920x1080, nah saya coba turunkan resolusi di guest(Kubuntu) menjadi 1600x900, namun ketika menggunakan mode Fullscreen, tampilan guest (Kubuntu desktop) tidak full memenuhi layar
ChatGPT said:

Nah, bagus banget kamu perhatikan detail itu — ini memang perilaku normal VirtualBox jika resolusi guest tidak “sinkron” dengan ukuran layar host (fullscreen 1920×1080).
Mari kita bahas penyebabnya dan cara memperbaikinya supaya tampilan Kubuntu kamu bisa fullscreen sempurna meskipun pakai resolusi custom seperti 1600×900.


🧩 1. Penyebab tampilan tidak memenuhi layar

VirtualBox hanya bisa menyesuaikan resolusi guest secara otomatis (auto-resize) jika:

  • Guest Additions sudah terpasang dan berjalan dengan baik di guest (Kubuntu).

  • Mode tampilan VirtualBox Auto-resize Guest Display aktif (biasanya di menu ViewAuto-resize Guest Display).

Kalau Guest Additions belum aktif atau modul grafisnya belum terdeteksi, Kubuntu hanya menampilkan resolusi tetap (seperti 1600×900), dan ketika masuk fullscreen (1920×1080), hasilnya adalah kotak di tengah dengan black borders (letterbox/pillarbox).


⚙️ 2. Solusi Langkah demi Langkah

Langkah 1: Pastikan Guest Additions terpasang dengan benar

Di Kubuntu jalankan di terminal:

lsmod | grep vbox

Jika kamu melihat vboxguest, vboxsf, atau vboxvideo, artinya modul sudah aktif.
Kalau tidak ada output, berarti belum terpasang.

Instalasi ulang Guest Additions (cara aman):

sudo apt update sudo apt install build-essential dkms linux-headers-$(uname -r)

Lalu di menu VirtualBox (saat VM aktif):

Devices → Insert Guest Additions CD image…

Kemudian di Kubuntu jalankan:

sudo sh /media/$USER/VBox_GAs*/VBoxLinuxAdditions.run

Setelah selesai → reboot:

sudo reboot

Langkah 2: Aktifkan Auto-resize Mode

Setelah reboot:

  1. Di jendela VirtualBox → klik menu View → pastikan Auto-resize Guest Display ✔ aktif.

  2. Lalu aktifkan Fullscreen mode (Host+F) — biasanya tombol Right Ctrl + F.

  3. Kubuntu sekarang seharusnya otomatis menyesuaikan ke resolusi layar host (1920×1080).

Jika bekerja dengan baik, kamu tidak perlu mengatur resolusi manual — ia akan menyesuaikan otomatis saat keluar/masuk fullscreen atau resize jendela.


Langkah 3: (Opsional) Menambah resolusi manual dengan xrandr

Kalau Auto-resize belum berfungsi (misalnya modul grafis belum betul-betul jalan), kamu bisa menambahkan resolusi 1920×1080 secara manual di Kubuntu:

  1. Jalankan di terminal:

    xrandr

    Catat nama display-nya, biasanya Virtual1 atau VBOX0.

  2. Buat mode baru (contoh untuk 1920×1080 60Hz):

    cvt 1920 1080 60

    Salin hasil setelah Modeline ..., lalu tambahkan:

    xrandr --newmode "1920x1080_60.00" <paste hasil modeline di sini> xrandr --addmode Virtual1 1920x1080_60.00 xrandr --output Virtual1 --mode 1920x1080_60.00
  3. Sekarang coba masuk fullscreen lagi.

Kalau ini berhasil, kamu bisa menambahkan perintah tersebut ke Startup Applications Kubuntu agar selalu aktif setiap boot.


Langkah 4: Cek Rendering Backend

Kadang auto-resize gagal karena backend compositor (XRender/OpenGL) tidak cocok.
Buka:

System Settings → Display → Compositor

Coba ganti Rendering backend antara:

  • OpenGL 2.0 (biasanya lebih kompatibel untuk VirtualBox)

  • atau XRender jika GPU-acceleration error/lag

Kemudian logout-login lagi.


šŸ’” Tips Praktis

TujuanCara
Tampilan fullscreen menyesuaikan otomatisPastikan Guest Additions + Auto-resize aktif
Kubuntu tidak full di fullscreenTambahkan resolusi 1920×1080 via xrandr
Performa fullscreen lancarAktifkan 3D Acceleration & 128MB VRAM
Ingin fullscreen tapi tampilan lebih besar (lebih readable)Biarkan resolusi 1920×1080, tapi ubah Display Scaling di KDE ke 125% (integer)

Kalau kamu mau, saya bisa bantu cek apakah Guest Additions kamu sudah terpasang sempurna hanya dengan melihat output terminal lsmod | grep vbox dan xrandr.
Kamu bisa kirim hasil dua perintah itu di sini, nanti saya bantu analisa dan arahkan langkah lanjutnya. Mau

Continue Reading →

Kemampuan AI (ChatGPT)

Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

JSON Variables

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's.

Recent Posts

{getWidget} $results={4} $label={recent}

Blogroll

Pages

About

Facebook

Comments

{getWidget} $results={3} $label={comments}

Advertisement

Subscribe Us