Selasa, 18 November 2025

Alasan Pindah dari Windows ke Ubuntu (Subjektif)

Berikut alasan utama mengapa seseorang pindah dari Windows ke Ubuntu, dari sudut pandang pengalaman sehari-hari di komunitas:


🟧 1. Kontrol Penuh atas Sistem

Di Ubuntu, kita adalah pemilik penuh.
Tidak ada update paksa, restart paksa, telemetry tersembunyi, atau aplikasi yang tiba-tiba nongol tanpa izin.

Di Windows:

-Update sering memaksa reboot
-Telemetry aktif secara default
-Beberapa setting kembali berubah setelah major update

Di Ubuntu:

-Semua bisa dikendalikan oleh user, bahkan kernel sekalipun.
-Anda bisa menentukan kapan dan apa yang di-update.

Bagi orang yang suka mengontrol komputer secara teknis, Ubuntu jauh lebih memuaskan.


🟧 2. Stabil untuk Kerja Berat dan Server

Di komunitas, kami sering mengatakan:

Windows itu OS untuk menjalankan software,
Ubuntu itu OS untuk menjalankan sistem.

Ubuntu terkenal stabil terutama untuk:

  • development
  • virtualisasi
  • networking
  • automation
  • security testing
  • server dan hosting

Tidak ada registry yang korup, tidak ada “system rot” seperti Windows. Sistem bisa dipakai bertahun-tahun tanpa reinstall.


🟧 3. Ringan dan Efisien

Ubuntu dan turunannya sering:

  • lebih hemat RAM

  • jauh lebih cepat boot-nya

  • tidak ada bloatware pabrik

  • performa konstan

Laptop lama yang sudah tidak sanggup menjalankan Windows 10/11 tetap bisa hidup dengan baik menggunakan Ubuntu.

Sebagai praktisi, kami selalu menyebut ini:

“Di Ubuntu, 8GB RAM itu terasa seperti 12GB di Windows.”

🟧 4. Terminal yang Kuat (Developer Paradise)

Jika Anda suka belajar:

  • scripting

  • automation

  • networking (ping, nc, iptables, nft, tcpdump, ssh)

  • programming

...Ubuntu adalah surga.

Terminal Linux jauh lebih kuat daripada PowerShell maupun CMD.
Banyak tools profesional hanya ada di Linux.


🟧 5. Linux Luar Biasa Aman

Di komunitas kami, malware untuk Linux itu hampir tidak pernah mengguncang user desktop.

Alasan:

  • sistem permission yang kuat

  • repositori software resmi

  • tidak ada .exe berbahaya

  • tidak ada sistem registry

  • update security cepat

Sebagai praktisi, saya tidak pernah menginstal antivirus. Karena memang tidak dibutuhkan.


🟧 6. Gratis, Open Source, dan Etis

Ubuntu menawarkan:

  • OS bebas lisensi

  • aplikasi bebas lisensi

  • pengetahuan terbuka

  • komunitas aktif 24/7

Bukan sekadar gratis, tapi efektif dan bermoral—tidak ada praktik yang “mengorbankan data user”.


🟧 7. Kustomisasi Tanpa Batas

Di Ubuntu, Anda bebas:

  • tampilannya

  • manajer window-nya

  • theme

  • icon

  • behavior

  • compositing

  • seluruh file konfigurasi

Daripada OS yang memaksa kita mengikuti layout mereka, Ubuntu memberi kebebasan penuh.

Mau tampil seperti macOS? Bisa.
Mau tampil seperti Windows? Bisa.
Mau tampil seperti OS unikmu sendiri? Bisa banget.


🟧 8. Tidak Ada Gangguan

Ubuntu fokus pada pekerjaan.

Tidak ada:

-iklan di Start Menu
-popup OneDrive
-promosi Edge
-bloatware dari vendor laptop
-nagging push ke akun online tertentu

Di Ubuntu, Anda buka laptop → langsung bekerja.


🟧 9. Komunitas yang Lebih Akrab dan Terbuka

Hal yang jarang disadari:
Komunitas Ubuntu jauh lebih ramah dibanding komunitas OS lain.

Di Ubuntu Global Community:

  • user membantu user
  • dokumentasi sangat lengkap
  • forum + Discord aktif
  • culture-nya “berbagi ilmu”, bukan “jualan software”

Banyak orang pindah karena mereka suka budaya di balik Ubuntu, bukan hanya teknologinya.


🟧 10. Belajar Menguasai Teknologi dari Dasarnya

Dengan Ubuntu, Anda belajar:
 
-filesystem Linux
-permission
-port, socket, jaringan
-systemd service
-package management
-CLI dasar dan lanjut
-container Docker / LXC
-cloud, automation, devops
-keamanan & pengetahuan server

Ini skill yang sangat berguna di dunia IT yang real.

Banyak orang bilang:

“Saya baru benar-benar paham komputer setelah pindah ke Linux.”

Dan itu benar.


🟩 Kesimpulan dari sudut pandang saya:

Kalau Anda ingin:

✔ komputer lebih stabil
✔ tidak dikontrol vendor
✔ sistem yang lebih aman
✔ belajar lebih dalam tentang teknologi
✔ kontrol penuh
✔ efisiensi dan performa
✔ budaya komunitas yang positif

...maka Ubuntu adalah langkah alami.

Windows cocok untuk user aplikasi.
Ubuntu cocok untuk user yang ingin menguasai komputer.

Tabel Perbandingan Krusial: Ubuntu vs Windows

Kategori

Ubuntu (Linux)

Windows

Model Kepemilikan Sistem

User adalah pemilik penuh. Semua bisa dikendalikan dan dimodifikasi.

Banyak area dikunci vendor. Banyak setting di-reset setelah update besar.

Update System

Manual atau otomatis sesuai kehendak user. Tidak memaksa reboot.

Update agresif, sering memaksa restart, bahkan saat bekerja.

Privasi & Telemetri

Hampir tidak ada telemetri default. Semua bisa dimatikan.

Telemetri aktif default dan tidak bisa dimatikan 100%.

Keamanan

Arsitektur permission kuat. Sangat minim malware. Antivirus tidak perlu.

Target utama malware. Kerap wajib pakai antivirus.

Performa Jangka Panjang

Tidak mengalami degradasi signifikan. Tidak ada registry rot. Stabil bertahun-tahun.

Cenderung melambat seiring waktu karena registry, driver, dan bloat.

Resource Usage

RAM dan CPU lebih efisien, bahkan pada hardware lama.

Konsumsi RAM tinggi, banyak background services.

Biaya

100% gratis, open source, tanpa lisensi.

Perlu lisensi. Banyak aplikasi berbayar.

Manajemen Software

Repositori aman & terverifikasi. Instalasi satu perintah.

Banyak installer acak di internet. Risiko malware.

Kontrol Desktop / UI

Bisa diubah total (DE, WM, theme, layout).

Kustomisasi terbatas. Banyak elemen tidak bisa diubah.

Terminal & Automation

Terminal sangat powerful, ekosistem UNIX lengkap. Ideal DevOps/Networking.

PowerShell bagus tapi masih inferior terhadap Linux.

Kompatibilitas Aplikasi

Native Linux apps + support luar biasa untuk development dan server.

Aplikasi mainstream (Office, Adobe) lebih lengkap.

Kebutuhan Reinstall

Jarang perlu reinstall. Sistem sangat stabil & modular.

Reinstall menjadi solusi umum saat sistem rusak atau lambat.

Driver & Hardware

Banyak driver built-in. Kurang optimal untuk beberapa hardware tertentu.

Driver lengkap dari vendor, terutama untuk hardware baru.

Keamanan Update

Patch security cepat; repositori terkurasi.

Patch sering bundling dengan update besar dan lambat.

Bloatware

Hampir tidak ada. Instalasi bersih.

Banyak pre-installed apps (Candy Crush, Edge, Xbox, dll).

Ekosistem Server & Cloud

Standar industri untuk server. Mendominasi cloud & DevOps.

Minim sebagai sistem server di industri.

Stabilitas untuk Development

Tooling lengkap, konsisten, dan efisien.

Banyak dev tools berjalan lebih lambat atau kurang stabil.

Perlakuan terhadap User

User dituntut cerdas → skill naik pesat.

“User as product”. Banyak proses disederhanakan, tapi user tidak belajar.


Tabel Teknis: Perbandingan Ubuntu vs Windows

1. Kernel, System Architecture, dan Internal

Aspek Teknis

Ubuntu (Linux)

Windows

Jenis Kernel

Monolithic kernel → performa tinggi, semua modul dapat dimuat langsung.

Hybrid kernel → lebih kompleks, lebih banyak overhead.

Kernel Customization

Bisa compile kernel sendiri, ganti scheduler, modul, patch.

Hampir tidak bisa; kernel tertutup dan fix.

Process Scheduler

CFS (Completely Fair Scheduler) stabil, konsisten, efisien.

Windows scheduler bagus untuk desktop, kurang efisien pada load tinggi.

System Init

systemd: service parallel & cepat. Bisa dibuat custom service.

Service Control Manager: lebih rigid, startup sequence lebih lambat.

Driver Model

Driver open-source + built-in kernel. Stabil dan minim crash.

Driver vendor proprietary, sering error atau out-of-date.

System Logs

journalctl, syslog → lengkap, granular, mudah dianalisis.

Event Viewer → log sangat tersebar dan kadang kurang detail.

Filesystem

ext4, btrfs, xfs, zfs → journaling stabil.

NTFS → cepat, tapi rawan fragmentasi dan corruption.

Resource Control

cgroups, namespaces → native process/container isolation.

Resource control terbatas, containerization banyak bergantung pihak ketiga.

2. Security Model (Sangat Penting untuk Networking & Server)

Aspek Keamanan

Ubuntu

Windows

Permission Model

UNIX permission + ACL + capabilities → sangat kuat.

ACL-based, registry-dependent, kompleks.

Privilege Separation

sudo granular, bisa atur per-command, bahkan per-user.

Run as Administrator kurang granular; cukup “biner”.

Firewall

nftables/iptables: powerful & scriptable.

Windows Firewall rumit untuk scripting lanjutan.

SELinux/AppArmor

Mandatory Access Control → keamanan ekstra tanpa antivirus.

Tidak ada equivalen yang setara; rely on Defender.

Attack Surface

Kecil: tidak ada .exe random, registry, active directory bloat.

Besar: .exe, PowerShell malware, macro, registry.

Package Source

Repositori resmi terverifikasi.

Download installer dari web → risiko tinggi.

SSH Built-in

Native, fast, secure → ideal remote admin.

Windows pernah tidak punya SSH native; kini ada tapi tidak se-mature Linux.

3. Networking Stack (Bagian Paling Penting)

Komponen Jaringan

Ubuntu (Linux)

Windows

Network Stack Quality

Sangat matang, standar server global.

Lebih fokus desktop; kurang efisien untuk heavy networking.

Network Tools Native

Lengkap: ip, ss, tcpdump, nmap, nc, ifconfig, ethtool, arp, dhclient, iptables/nft.

Banyak tidak tersedia default. Harus unduh terpisah atau pakai WSL.

Routing Control

Bisa jadi Router OS (forwarding, NAT, policy routing).

Bisa, tapi sangat terbatas dan sulit.

Packet Capture & Inspect

Native: tcpdump, Wireshark (multi-interface, no limit).

Wireshark berjalan baik, tapi tidak sekuat tcpdump untuk CLI.

VLAN & Bonding

Native via netplan, ip link, atau NetworkManager.

Bisa, tapi sering perlu driver/vendor tools.

Kernel Inline Processing

eBPF/xDP: networking super cepat, low-level packet filtering.

Tidak ada fitur sekuat eBPF.

VPN Support

OpenVPN, WireGuard built-in kernel.

WireGuard bukan kernel-native, dan VPN sering butuh aplikasi vendor.

Firewall & NAT

nftables: powerful, scalable, scriptable, level enterprise.

Windows Firewall tidak cocok untuk NAT dan routing rumit.

Port Scanning Ability

Tools lengkap dan cepat (nmap native).

Banyak tools diblokir atau butuh admin mode.

Local DNS Tools

dig, nslookup, resolvectl, systemd-resolved

nslookup ada; “dig” harus diinstall manual.

4. Virtualisasi, Container, Cloud (Sangat Penting untuk Learning & Networking)

Aspek Virtualisasi

Ubuntu

Windows

Containerization

Native: Docker, Podman, LXC, Kubernetes sangat optimal.

Docker menggunakan WSL; performa turun.

Virtualization

KVM/QEMU: cepat dan stabil untuk server.

Hyper-V bagus, tapi lebih berat dan kurang fleksibel.

Networking Lab

Tools CLI lengkap, sangat cocok untuk GNS3, EVE-NG, packet analysis.

Bisa, tapi setup lebih panjang dan banyak incompatibility.

Cloud-Native

Ubuntu adalah OS paling banyak dipakai di cloud (AWS, GCP, Azure).

Windows sangat sedikit digunakan pada cloud level OS.

5. Automation & Scripting (DevOps, Admin, Networking Engineer)

Aspek

Ubuntu

Windows

Shell

Bash, Zsh → powerful dan standar industri.

PowerShell kuat tapi sintaks lebih berat.

Scripting

Automation di Linux lebih natural (bash, cron, systemd units).

Scheduler & scripting tidak sefleksibel cron + bash.

Orchestration Tools

Ansible, Terraform, Chef, Salt → native Linux.

Bisa running, tapi support tidak sedalam Linux.

Package Updates Automation

Bisa gunakan script/cron, APT pinning, unattended-upgrades.

Automation update kurang fleksibel.

Simpulan untuk Pengguna Networking / Technical User

Jika fokus Anda:

-belajar jaringan
-packet analysis
-routing
-firewall
-script otomasi
-server management
-virtualization
-devops
-security testing

Ubuntu jauh lebih unggul, baik teknis maupun praktis.

Windows hanya unggul dalam aplikasi desktop umum (Office, Adobe, game).

Kemampuan AI (ChatGPT)

Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

JSON Variables

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's.

Recent Posts

{getWidget} $results={4} $label={recent}

Blogroll

Pages

About

Facebook

Comments

{getWidget} $results={3} $label={comments}

Advertisement

Subscribe Us